Kamis, 05 Februari 2015

Macam Jenis Ayam Hias

Ayam Hias Lokal Lokal

Ayam hutan merah penyebarannya sangat luas, mulai dari India sampai ke China dan Indonesia. Ada 5 sub spesies ayam hutan merah, dua diantaranya terdapat diIndonesia, yakni Gallus-gallus di Sumatera dan Gallus-gallus bankiva di Jawa dan Madura, sedangkan Gallus-gallus murghi terdapat di India dan Bangladesh. Gallus-gallus spadiceus di Myanmar dan Vietnam dan Gallus-gallus jaboullei di China Selatan serta pulau Hainan.

Ayam Hutan Merah (Gallus-gallus bankiva) mempunyai ciri-ciri :
- Bobot ayam jantan dewasa 0,7 Kg dan betina 0,4 Kg
- Produksi telur 5 - 7 butir permusim
- Jantan memiliki bulu leher yang panjang dan sempit dan bulu dada hitam.
- Jengger berbentuk willah bergerigi merah.
- Pial double, merah.
- Bunyi kokoknya "ku-ku-ru-yuk" seperti ayam jantan biasa.
- Tersebar di Jawa dan Madura

Sedangkan ayam hutan merah (Gallus-gallus) mempunyai kesamaan ciri dengan Gallus-gallus bankiva, perbedaannya terdapat pada :
- Bobot ayam jantan dewasa 0,9 - 1,2 Kg dan betina
- 0,7 - 0,8 Kg
- Produksi telur 5 - 7 butir per musim
- Tersebar di Sumatera dan Sulawesi

Kedua spesies ayam ini merupakan nenek moyang ayam buras yang ada di Indonesia, yang saat ini banyak dipelihara sebagai penghasil telur, daging dan hewan kesayangan.

2.  Ayam Hutan Hijau (Gallus-gallus)

Ayam ini tersebar disekitar Jawa, Bali, Kangean, dan Flores. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

 Ayam Jantan 
- Panjangnya kira-kira 70 cm 
- Beratnya 0,7 - 1,5 Kg 
- Bulu dada hitam berbaur hijau mengkilap dengan ujung ke kuning-kuningan 
- Bulu ekor panjang melengkung, hitam 
- Bulu leher kecil-kecil, merah kekuning-kuningan - Jengger bulat rata 
- Pial tunggal - Bunyi kokoknya ce-ki-krek 
Ayam Betina 
- Panjang kira-kira 40 cm
- Bulunya kuning pucat
- Beratnya 0;5 - 0,8 Kg
- Produksi telur 3 - 5 butir/ musim

Ayam hutan hijau dari Kangean, Bali dan Flores lebih langsing dibandingkan dengan yang terdapat di Jawa. Suaranya melengking bagus dan banyak di pakai sebagai induk pejantan dalam pembuatan ayam bekisar.


3. Ayam Kedu
Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Magelang danTemanggung, eks Keresidenan Kedu, Jawa Tengah. Saat ini sudah banyak tersebar keluar daerah tersebut. Berdasarkan warnanya, ayam kedu dapat dibedakan, empat jenis, yakni :

- Ayam kedu hitam
- Ayam kedu cemani putih
- Ayam kedu cemani merah Ayam kedu hitam mempunyai ciri-ciri
- Penampilan fisiknya hampir hitam semua kecuali kulit, pantat dan pial agak berwama kemerahan.
- Bobot ayam jantan dewasa 2 - 2,5 kg dan betina 1,5 kg.

Ayam kedu cemani mempunyai ciri-ciri
- Ayam yang warnanya hitam mulus, termasuk paruh, kuku, telapak kaki, lidah, telak
(langit-langit mulut). 
- Daging dan tulang juga hitam 
- Sosok tubuhnya tinggi besar 
- Bobot ayam jantan dewasa 3 - 3,5 kg dan betina 2 - 2,5 kg 

Ayam kedu cemani putih mempunyai ciri-ciri 
- Warna bulunya putih mulus 
- Jengger dan kulit mukanya merah 
- Kakinya putih atau kekuningan 
- Jengger tegak berbentuk wilah 
- Bobot ayam jantan dewasa 2,5 kg dan betina 1,2 - 1,5 kg

Ayam kedu cemani merah mempunyai ciri-ciri 
- Warna bulunya hitam mulus 
- Kulit muka dan jengger merah 
- Kulit badan putih 
- Sosok tubuh tinggi besar 
- Bobot ayam jantan dewasa 3-3,5 kg dan betina 2-2,5 kg 
- Produksi telur 40 butir per periode.
4. Ayam Nunukan
Adalah ayam lokal yang berkembang di pulau Tarakan, Kalimantan Timur dan diduga berasal dari Cina. Ciri-cirinya adalah

- Warna bulu merah cerah atau merah kekuningan
- Bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna
- Paruh dan kaki berwarna kuning atau putih kekuningan
- Jengger dan pial merah cerah
- Anak berumur 45 hari cenderung berbulu kapas
- Berat badan ayam jantan dewasa 3,4 - 4,2 kg dan betina 1,6 - 1,9 kg
- Produksi telur 120 - 130 butir per tahun dengan bobot 40 - 60 gr/butir


5.  Ayam Pelung
Adalah lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi Jawa Barat.Ciri-cirinya adalah
- Sosok besar tegap dan kalau berdiri tegak, temboloknya tampak menonjol
- Kakinya panjang kuat dengan paha berdaging tebal
- Ayam jantan mempunyai wilah yang besar, tegak, bergerigi dan berwarna merah cerah.
- Pada ayam betina tidak berkembang dengan baik.
- Warna bulu tidak memiliki pola warna yang khas, umumnya kuning campur merah,hitam dan jalak (bintikbintik hitam)
- Ayam jantan mempunyai suara kokok yang khas, sehingga banyak dipe-lihara sebagai unggas kesayangan.
- Ayam yang dinilai bagus mempunyai kokok dengan leher tegak agar suaranya tinggi dan terdengar sampai jauh.
- Ayam jantan dewasa berbobot 3,5 - 5,5 kg dan betina 2,5 - 3,5 kg.
- Produksi telur 39 - 68 butir/tahun dengan bobot telur 40 - 50 gram/butir.


6. Ayam Sumatera
Adalah ayam lokal yang berkembang di Sumatera Barat Ciri-cirinya adalah
- Perawakannya tegap, gagah tapi ukuran tubuhnya kecil 
- Ayam jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar 
- Paruh pendek, kukuh dan hitam
- Kuping kecil, hitam 
- Jengger  wilah merah
- Kulit muka merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang
- Bobot ayam jantan dewasa sekitar 2 kg dan betina 1,5 kg.


7.  Ayam Balenggek
Berasal dari Kabupaten Solok Sumatera Barat
Ciri-cirinya adalah
- Sangat pandai berkokok dengan suara merdu yang iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri dari 6 hingga 14 suku kata
- Bentuk fisiknya dibedakan atas tiga macam yakni :
a. Yungkilok gadang, berpenampilan tegap, gagah dan cantik. Ayam jantan dewasa 
berbobot 2 Kg dan betina 1,5 Kg dengan produksi telur 16 butir per musim.
b. Ratiah, ayam ini berpenampilan lebih kecil dan langsing. Ayam jantan dewasa 1,6 Kg dan betina 0,8 Kg dengan produksi telur 18 butir permusim.
c. Batu, ayam ini berpenampilan mirip ayam kate, karena berkaki pendek yakni 3 - 4 
cm. Bobot ayam jantan dewasa 1,8 Kg dan betina 1 Kg dengan produksi telur 12 butir per musim.


8.  Ayam Bekisar
Ayam bekisar merupakan keturunan pertama hasil persilangan antara induk jantan dengan pejantan ayam hutan hijau Gallus varius dengan induk betina ayam kampung Gallus Domestika dengan ciri-ciri sebagai berikut
- Ayam ini banyak dipelihara sebagai unggas kesayangan, karena penampilannya yang elok dengan bunyi suara yang indah yaitu perpaduan yang harmonis antara ayam hutan dengan ayam kampung biasa.
- Kualitas ayam bekisar mulai tampak pada umur 6 bulan.
- Ayam bekisar senang berkokok diatas kerekan
- Warna bulu didominasi oleh warna bulu induk betina, tetapi potur tubuh, sifat dan suaranya sangat dipengaruhi oleh induk jantan.Berdasarkan warna bulu dan keturunannya, ayam bekisar mempunyai beberapa jenis antara lain :

a. Ayam bekisar putih, merupakan keturunan pertama (F 1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan dengan induk betina ayam ras petelur leghorn strain Fly-line atau babcock dengan ciri-ciri:
- Warna bulu putih bersih
- Sosok badannya cantik dan ramping
- Jengger besar dan merah
- Kakinya agak keputihan

b. Ayam bekisar hitam, merupakan keturunan pertama (F1)  hasil persilangan antara induk  jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam cemani. Ayam bekisar hitam ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Seluruh tubuhnya hitam legam
- Seluruh bulunya hitam, termasuk bulu kecil yang baru tumbuh
- Kaki, jari dan mata berwarna hitam polos
c. Ayam  bekisar multi warna, merupakan keturunan per tama (F1) hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam kampung berbulu merah, hitam, kuning, abu-abu atau coklat. Warna bulunya berwarna-warni dengan bulu leher, bulu pelanan dan bulu hias merah menyala.


9. Ayam Katai/ Kate

Ayam kate perawakan kecil, berkaki pendek dan unik karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan ayam biasa, terutama dalam hal keindahan bulu, jengger, penampilan fisik dan tingkah laku. Ada beberapa macam ayam kate, yaitu : 
a. Ayam Kate lokal ; adalah ayam kate yang sudah lama dipelihara oleh penggemar di Indonesia. Asal usulnya tidak ketahuan, tetapi penampilannya mirip ayam kate yang terdapat di Jepang. Adapun ciri-ciri ayam kate lokal adalah:
- Warna bulunya putih mulus tapi ada jugs yang hitam
- mulus atau hitam kehijauan
- Jengger dan pialnya sangat mencolok, karena besar
- dan merah
- Jengger berbentuk wilah - Kaki pendek abu-abu - Kuku dan paruh putih

b. Kate Batindo adalah ayam kate yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Warna bulunya putih berblirik-blirik hitam atau lurik
- Bulu leher dibagian belakang bersurai
- Jengger merah berbentuk mawar

Budidaya Ayam Kampung Super (AKS)

Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak di Indonesia dengan cara diumbar, atau ayam dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri. Namun cara ini dipandang kurang memiliki nilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit  oriented. Pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif merupakan cara yang bisa mendatangkan keuntungan sebagai sebuah bisnis. Permintaan daging ayam kampung yang cukup besar memberikan peluang bisnis yang menggiurkan untuk budidaya ayam kampung secara intensif.
Perawatan ayam kampung yang dipelihara secara intensif memiliki sedikit perbedaan dengan perawatan ayam kampung cara tradisional. Selain memerlukan perhatian yang ekstra juga masalah pemberian makanan harus lebih diatur. Memelihara ayam kampung secara intensif memiliki keungulan, yaitu lebih mudah melakukan kontrol terhadap penyakit.
 
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung super secara intensif ini bisa berhasil, diperlukan manajemen dan tata kelola yang baik dan benar. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan usahabudidaya ayam kampung secara intensif. Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung secara intensif antara lain :
A. PEMILIHAN BIBIT PADA AYAM KAMPUNG
Bibit ayam kampung atau lebih dikenal dengan DOC merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung untuk tujuan diambil daging, maka memilih DOC dari keturunan ayam yang bertubuh besar dan pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Selain itu waktu penetasan bibit ayam kampung (DOC) harus tepat waktu(21 hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama.
 
Ciri-ciri DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.
 
A. MASALAH PAKAN PADA AYAM KAMPUNG
Pakan pada ayam kampung memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan pertumbuhan ayam kampung. Meski demikian sebenarnya pakan untuk ayam kampung tidaklah serumit pakan untuk ayam lain seperti broiler, ayam petelur dan lain-lain.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung. Selain makanan pabrikan tersebut bisa juga diberikan pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Pakan alternatif tersebut cukup bisa menghemat biaaya produksi sehingga keuntungan usaha ayam kampung bisa meningkat.
 
Yang terpenting dalam menyusun ransum untuk ayam kampung harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Untuk Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam kampung disesuaikan dengan usia ayam kampung itu sendiri, seperti berikut:
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Selain makanan, ayam kampung memerlukan minuman. Minuman diberikan secara tidak terbatas, disediakan wadah untuk minuman, jika habis ditambahkan lagi.

B. SISTEM KANDANG AYAM KAMPUNG
Ada tiga macam kandang, yakni kandang box, kandang postal dan kandang baterai. Kandang box sebagai tempat pemeliharaan anakan ayam kampung unggulan atau DOC. Disebut kandang box karena bentuknya yang memang kotak.
 
Dalam kadang box ukuran 1 x 1 m dapat diisi sebanyak 40 -45 DOC. Lama pemeliharaan DOC dalam kandang box +- 20 hari. Untuk menjaga kehangatan kandang diberikan lampu pada kandang box dengan suhu 30 – 32 derajat celcius.
 
Memasuki hari ke-21 ayam kampung dipindah ke kandang pembesaran atau kandang postal. Ukuran kandang postal menyesuaikan dengan jumlah ayam kampung yang dipelihara. Kandang postal ukuran 5 x 20 m bisa diisi sebanyak 1200 ekor ayam kampung unggulan. Lama pemeliharan dalam kandang postal ini adalah ketika ayam kampung unggulan berumur 21 hari sampai waktu panen.
 
Untuk kandang baterai diperlukan sebagai kandang untuk indukan atau ayam kampung petelurLokasi kandang yang ideal adalah memiliki jarak dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Sebelum kandang diisi dengan ayam kampung, perlu dilakukan penyucihamaan dengan disinfektan yang tidak berbahaya bagi ayam.
 
C. PENGENDALIAN PENYAKIT AYAM KAMPUNG
Penyakit pada ayam kampung kerap kali menimbulkan masalah dan kerugian yang besar. Karena itu pengendalian dan pencegahan penyakit penting untuk dilakukan. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antara lain:
  1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
  2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
  3. Melakukan vaksinasi secara teratur
  4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
  5. Manajemen pemeliharaan yang baik
  6. Kontrol terhadap binatang lain.
Dengan pemeliharaan ayam kampung secara intensif dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan daging ayam kampung yang semakin meningkat.